Ya, matahari telah menampakkan guratan sinarnya di pagi hari ini (kamis, 130711). Tepat pukul 06.00 saya melangkahkan kaki untuk tujuan mulia (insya Allah), menuntut ilmu. Tidak ada yang baru untuk hari ini, kecuali lupa untuk sahur, karena hari ini adalah hari Kamis waktu untuk puasa sunah.
Menunggu metromini yang akan ditumpangi di perempatan jalan, hmm, ternyata sangat padat dengan kendaraan pribadi. Jakarta semakin padat saja. Ada dua buah metromini tepat berhenti di depan saya ketika lampu merah menyala, namun entah mengapa saya tidak ingin menaiki keduanya. "Ah, paling entar pada ngetem", batin saya. Akhirya saya menunggu metromini berikutnya. Mungkin memang sudah takdir untuk dapat metromini yang ngetem, menunggu metromini jenis apa pun saya tetap dituntut untuk sabar menikmati sebuah kata ngetem.
Butuh waktu lebih lama dari biasanya untuk sampai stasiun tujuan, karena metromini yang jalannya lambat, serta jalanan Jakarta yang setiap pagi macet. Namun sudah tidak terpikir lagi hal-hal tadi ketika sampai stasiun. Segera saya membeli tiket kereta yang terlebih dahulu berangkat menuju tempat tujuan saya. Itulah kebiasaan saya, menanyakan kereta apa yang lebih cepat sampai dan membeli tiketnya. Kereta itu ternyata sudah sampai stasiun tepat saat saya membeli tiket. Tanpa berpikir panjang, saya segera berlari mengejar kereta agar tidak tertinggal. Sepi. Itu kata pertama yang terlintas saat memasuki gerbong kereta. Parameternya adalah saya mendapat tempat duduk dan masih banyak tempat duduk yang kosong.
Saya tidak akan telat hari ini, karena memang masih pagi untuk dikatakan telat. Bahkan Office Boy pun datang lebih lama dari saya. Apalagi teman sekelas saya. Mereka akan datang tepat sebelum jam masuk kuliah. Apalagi dosennya. :)
Kuliah hari ini adalah kuliah pagi. Tidak bisa pulang setelahnya, karena ada hal yang harus dikerjakan juga saat siang nanti. Hari libur begini kuliah?? Ya, bisa ditebaklah. Ketika kuliah usai, saya memutuskan untuk mampir ke kost dahulu, mengisi waktu kosong. Panasnya hari ini makin terasa, ditambah sedang berpuasa tanpa sahur. Rasanya ingin segera sampai ke kost.
Tidak ada yang bisa dilakukan di kamar kost, saya hanya tidur-tiduran sambil membuka twitter. Dasar remaja jaman sekarang, kalau tidak facebook, twitter, ya BBM (tapi handphone saya bukan BB, jadi untuk apa BBM?). Tiba-tiba ada yang menarik perhatian saya di timeline twitter. Semangat langsung muncul kembali. Saya tertarik untuk mencobanya, gaulnya sih iseng-iseng berhadiah. Siapa tahu kan? :D
Ternyata benar yang namanya tertarik terhadap sesuatu bisa membuat lupa waktu. Tidak terasa waktu menunjukkan pukul 12 siang, harus segera sholat dan berangkat kembali. Ah, padahal hal tadi belum selesai. Saya tetap berniat melanjutkannya, di rumah nanti.
Entah mengapa, firasat saya mengatakan siang ini akan menguras tenaga dan waktu, dan sedikit perasaan (sigh). Benar saja, yang seharusnya bisa selesai pukul 4 sore menjadi selesai pukul 6 sore. Tidak tahan, saya sangat mudah bete sepanjang siang itu, grr, cepatlah selesai! Berurusan dengan darah, ditambah hasil yang sangat aneh cukup membuat raut muka berubah drastis. Tetapi segala lelah terbayar ketika berbuka dengan meneguk teh manis dingin, segarnya! Sangat bisa mengusir segala rasa bete yang meraja lela sejak tadi siang.
Tidak ingin lebih berlama-lama lagi di kampus untuk hari ini, saya bergegas pulang ke rumah. Tidak peduli ada hal menarik apa pun yang dapat membuat saya untuk tinggal lebih lama bahkan hanya sedetik lebih lama di kampus. Saya berjalan menuju stasiun kereta dan melakukan kebiasaan saya. Walau tidak seperti kejadian tadi pagi, di mana kereta segara datang tepat saat membeli tiket, malam ini harus menunggu kurang lebih lima menit. Ketika kereta datang dan sudah memasuki gerbong, kata yang terlintas pertama kali masih sama seperti tadi pagi, sepi.
Rute yang sama yang harus dilewati seperti ketika berangkat, jenis kendaraan yang sama yang dinaiki seperti ketika berangkat, hanya waktu saja yang berbeda dengan ketika berangkat.
Ada yang masih mengganjal ketika sampai di rumah. Mengenai hal yang menarik perhatian saya ketika siang tadi, yaitu iseng-iseng berhadiah. Harus segera sampai rumah untuk melanjutkan keisengan tersebut. Yah, itulah kejadian seharian yang biasa saja sebenarnya, tapi membuat lelah.
Satu hal yang dapat saya ambil dari hari ini. Bahwa seharian penuh peluh serta kelelahan dapat menjadikan berbuka puasa terasa lebih nikmat, Alhamdulillah.
-nothing's good about cucumber-