Saturday, July 16, 2011

We Love You, Cat :'(

Sudah lama memang kucing ini sakit. Awalnya karena kakinya tiba-tiba pincang, dan selalu tertidur di dalam rumah, bukan ribut mengenai makanan. Kita mengira bahwa itu akan segera sembuh, bahkan sempat kita mandikan. Kucing ini memang bukan kucing yang sangat dipelihara, hanya tinggal bersama kita, kita beri makan, dan berhubung ia jantan, maka tidak pernah dimandikan. Saat ia pincang, kita memutuskan untuk memandikan kucing ini (berarti akan hanya ada sedikit perlawanan dari dia).

Lama kelamaan, kucing itu semakin lemas, hanya bisa tidur-tiduran. Berhari-hari terus seperti itu hingga suatu saat ia mulai bisa bersuara walau hanya sedikit, itu pun ketika diberi makan, serta mulai sering pergi keluar rumah, tidak hanya tidur saja. 

Kucing itu selalu penuh perjuangan ketika ia berjalan, bahkan hingga menyeret-nyeret kaki belakangnya. Ketika hari hujan, ia pulang dengan badan yang penuh lumpur karena cara berjalannya yang menyeret. Harus agak tega dengan membiarkan ia tidur di luar demi bersihnya rumah.

Keadaan puncaknya adalah hari ini. Ia selalu mengeluarkan air liur dari mulutnya. Entah ia sakit apa sebenarnya. Saya jadi teringat kejadian serupa (keluar air liur terus menerus) pada kucing sebelum-sebelumnya, yang pada akhirnya kejang-kejang seperti akan mati, namun ibu saya memberikannya jamu (entah jamu apa), dan voila! kucingnya selamat dari maut, meskipun akhirnya rahang mulut kucing itu agak miring. Kembali ke kejadian hari ini, ketika saya memberi ia makan, ia tak mau makan, hanya memampirkan hidungnya sesaat pada hidangan yang diberi, lalu membelakanginya. Mengapa tidak dimakan pus? Saya mulai agak panik terhadap keadaannya yang memburuk ini. Kepalanya pun seperti gemetar. Huufft.

Sorenya ayah saya sempat memberinya minum susu. Ya, ia masih hidup saat itu. Lalu, ketika ibu saya pulang, beliau berteriak memanggil kami yang di dalam bahwa kucing itu sudah mati. Refleks spontan mendengar berita itu, saya menitikkan air mata. Segera keluar untuk melihat jasadnya yang telah beku, bahkan jasadnya telah beku! Sebenarnya kapan kucing itu mati? :'( Tidak tega, namun harus segera dikuburkan sebelum bangkainya menjadi bau. Dan hujan pun mengantar kepergiannya tepat setelah dikuburkan. 

Pus sayang, aku sedih kamu udah pergi. Sejak awal direnovasinya rumah ini, kamu sudah ada bersama kita. Kurang lebih 3 tahun kamu sudah menjadi bagian keluarga ini. Cukup tua juga umurmu ya, pus. Kami sering memukulmu karena kamu bandel, sering juga kamu dielus karena kamu manja, hihi. Kucing dengan mata belo dan motif garis lurus sepanjang punggungnya dari kepala hingga ekor, terima kasih sudah menjadi bagian dari keluarga ini. :)


Lagi mencoba membuka jendela: XD


Terlihat dari atas:



Bye bye pus, we all love you so :)

-nothing's good about cucumber-