Thursday, December 29, 2011

Datang tak dijemput, pulang tak diantar

Wah, kangen nge-post di sini deh!
Sekarang udah penghujung tahun lho, ngga terasa yah. It's Desember, guys! It will be next year just for a few days. Resolusi apa yang belum tercapai tahun ini?? hhi

Rasanya setumpek (bahasa apa nih??) yang mau ditulis, diungkapkan, digambarkan, diceritakan, tapi pas posisi udah bagus (red: duduk rapi dan tegak depan laptop, tangan di atas keyboard) malah bingung mau menulis tentang apa. Dasar manusia!

Well, cerita tentang pergi dadakan minggu lalu deh (akhirnya diputuskan juga), yang berasa seperti "datang tak dijemput, pulang tak diantar". Let's start it!

Cerita berawal dari adanya acara kumpul keluarga besar, yang bertepatan dengan tanggal twenty five of December di ujung pulau Jawa ini. Yang terbayang dari jauh-jauh hari sih, ngga bakal bisa ikut karena kuliah. Ternyata tepat seminggu sebelum hari H, baru tahu kalau tidak jadi kuliah pengganti di tanggal sekitar itu (biasa lah ya sibuk :p). Nah! bingung deh mencari tiket. Tahu sendiri lah ya kalau udah dekat-dekat tanggal libur pasti segala macam transportasi dari darat, laut, udara, bahkan kalau ada bawah tanah, pasti sudah penuh. Hanya keberuntungan satu banding sejuta bisa dapat tiket (agak lebay sih). Tapi bener deh! Kalau pun ada, pasti itu ngga nyaman, atau ngga sesuai tujuan. Oh iya, sebelum mikir jauh, ini tiket cuma buat saya pribadi, sekeluarga sudah punya tiket semua, berangkat tanggal 21. *ngais-ngais tanah*

Ya sudah, tidak apa-apa, masalahnya adalah mencari tiket. Tanpa panjang kali lebar kali tinggi, ceritanya langsung dapat tiket aja yah. Alhamdulillah dapat tiket hari kamis malam, tujuan ke Solo, sesuatu deh. Jadi nanti di Solo akan berangkat bareng rombongan untuk menuju tempat tujuan. Saking excitednya, baju sudah disiapkan dari hari selasa malam, kebetulan hari Rabunya kosong (langka nih kejadiannya), tapi hari Kamis (tetap) ada kuliah.

Selama kuliah, pikiran udah melayang-layang membayangkan perjalanan. Bahkan di-sms juga supaya baterai HP di-charge penuh, kan butuh kontak-kontakan di sana. Intinya, selama kuliah berlangsung, saya amat sangat tidak sabar untuk segera udahan aja gitu (ups!). Bawaan berat? No problemo. Presentasi? yang penting cepet selesai lah. Ada pertanyaan? Aduh, udahan aja yukss. Kuliah selesai? horeeeeeeeee~

Baru aja diingetin supaya HP jangan sampai mati, ternyata Allah berkehendak lain. Maha Besar Allah! HP kecemplung, man!!! =,= Kurang ditambah sayur dan sedikit garam pemirsa di rumah! *masukin sayur, masukin garam* Voila, this is it! Nasib tak dapat ditolak, HP mati, totally. *uring-uringan, mau jungkir balik ngga bisa, mau lompat-lompat malu, mau teriak emm ngga mau juga sih* Bertanya sana sini, siapa yang punya HP yang tidak dipakai, tidak ada jawaban yang diinginkan. Bertanya ke orang tua, katanya beli aja HP murah. NO!! Tapi mujur ternyata dapat diraih, thanks to my besties who lent me her cellphone. :* Ternyata masih ada orang yang baik hati di dunia ini, terharu :') Okay, case closed!

As I said before, i was too excited about it. Makanya berangkat pun jadi terlalu cepat. Jadilah saya menunggu bis berangkat selama 3 jam di poolnya. Kalau ditanya bosan? not really. Dalam kasus ini, menunggu 3 jam benar-benar tidak terasa. Kalau kasus biasa, mending pulang deh! hhihi. Sebelum berangkat, saya lagi-lagi di-sms, kali ini untuk menanyakan tentang keberangkatan bis yang lebih cepat dari bis saya. Karena sekeluarga kemarin sampai Solo pukul 9 pagi, sangat jauh dari perkiraan yang seharusnya pukul 6 pagi. Entah kenapa saya berpikir mereka terlalu berlebihan, feeling saya mengatakan bis ini tidak akan terlalu telat seperti mereka. Untungnya memang tidak ada yang bis kosong sebelum bis saya. *lega* Dengan banyak bawaan, termasuk cadangan makanan (kayaknya ini yang bikin tas penuh), akhirnya saya diizinkan juga keluar dari hiruk pikuk kuliah dan pergi sangat jauh, berkilo-kilo meter jauhnya.

Selama perjalanan, sms udah ibarat seperti jalan tol. Selalu ditanya udah sampai mana, lancar atau tidak, mampir di peristirahatan ngga, makan aja, makanannya gratis lho *jam 11 malam*, bla bla bla, akhirnya tertidur pulas juga. Dan benar kata feeling (siapa nih?hhe), bisnya tidak terlalu telat. Intinya, masih sempat mandi di rumah sodara, wangi, walaupun pegal-pegal. Eh, ada lagi berita, disuruh cepat-cepat lah, nunggu di pinggir jalan lah supaya langsung di jemput bis rombongan, aduh aduh, ter-la-lu-le-bay. Padahal pas sampai di tempat kumpul untuk menunggu bis robongan, kita masih harus nunggu lama. Weleh. =,=

================================

Aaah, ini masih awal cerita, udah banyak dipotong ceritanya, tetep aja panjang yaa. Dan karena sudah malam, saya sudahi sampai di sini dulu.
Ceritanya bersambung yaaa..hhihi



"Hargailah hari kemarin; Hiduplah untuk hari ini; Dan mimpikanlah hari esok"
(Anonim

-nothing's good about cucumber-