Monday, November 8, 2010

Merapi Masih Menyimpan Energi Besar




Meskipun energi yang dimiliki Merapi masih besar, namun  untuk sementara radius aman masih ditetapkan pada jarak di luar 20 kilometer dari puncak gunung.

Penetapan radius aman tersebut, menurut dia didasarkan pada data-data sejarah letusan Gunung Merapi, khususnya jarak luncur awan panasnya.
Berdasarkan fakta sejarah, jarak luncur awan panas Merapi tidak pernah lebih dari 15 kilometer, yaitu hanya berkisar 12-13 kilometer, sehingga radius 20 kilometer itu belum akan diubah.

Kawah berdiameter 400 meter yang telah terbentuk di puncak gunung ini lebih terbuka ke selatan atau mengarah ke hulu Kali Gendol, sehingga awan panas yang diluncurkan Merapi akan mengarah ke kali tersebut.

Namun demikian,  sebanyak 12 sungai yang berhulu di Gunung Merapi harus tetap diwaspadai, khususnya untuk ancaman awan panas dan lahar dingin.

Sementara itu, intensitas gempa vulkanik Gunung Merapi pada Minggu pukul 00.00 sampai pukul 00.06 WIB kembali meningkat dibanding dua hari sebelumnya.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Surono mengatakan berdasarkan laporan hasil pemantauan aktivitas Merapi hingga pukul 06.00 WIB telah terjadi 31 kali gempa vulkanik.

"Intensitas gempa vulkanik tersebut meningkat cukup tinggi dibanding Jumat dan Sabtu. Pada Jumat (5/11) sama sekali tidak ada gempa vulkanik," katanya, di Yogyakarta.

Selain meningkatnya intensitas gempa vulkanik, Gunung Merapi juga masih terus meluncurkan awan panas, dan awan panas beruntun terjadi pada pukul 03.02 WIB yang meluncur ke Kali Gendol dan Kali Woro.


Sementara itu, suara gemuruh Merapi juga masih terdengar beruntun dari Kecamatan Kemalang dan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada pukul 03.00 hingga pukul 05.30 WIB.

Kolom asap letusan setinggi enam kilometer berwarna kelabu condong ke barat terlihat dari Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, dan kilat terlihat dari Yogyakarta.

PVMGB masih mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mewaspadai ancaman banjir lahar karena intensitas hujan masih tinggi, apalagi material erupsi terus bertambah.

Masyarakat juga tetap diminta untuk tidak beraktivitas di sepanjang alur sungai yang berhulu di Merapi, yang meliputi Kali Woro, Kali Gendol, Kali Kuning, Kali Boyong, Kali Bedog, Kali Krasak, Kali Bebeng, Kali Sat, Kali Lamat, Kali Senowo, Kali Trising, dan Kali Apu.

Status aktivitas vulkanik gunung berapi ini masih tetap "awas", dan wilayah aman bagi pengungsi serta masyarakat adalah tetap di luar radius 20 kilometer..

source:berita8