Friday, October 8, 2010

Bisakah Indonesia kalahkahkan Uruguay?

 
Luis Alberto Suárez Díaz
Hari Jumat malam, 8 Oktober 2010, timnas Indonesia akan menghadapi Uruguay dalam pertandingan persahabatan internasional di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Uruguay datang ke Jakarta dengan para pemain yang sukses membawa tim Amerika Latin itu tampil hingga semifinal di Piala Dunia Afrika Selatan. Bintang-bintang terbaik Uruguay masa kini, seperti Luis Suarez dan Edison Cavani pun turut dalam tim. Sayang, Diego Forlan akhirnya tidak jadi hadir.
Di atas kertas Indonesia jelas kalah kelas begitu jauh ketimbang tamunya. Saat ini peringkat FIFA Uruguay adalah nomor 7, sementara Indonesia ada di nomor 131. Jadi apakah Bambang Pamungkas dkk dipastikan tunduk melawan Luis Suarez dkk?
Menurut catatan sejarah, Indonesia ternyata pernah mengalahkan  Uruguay 2-1 pada 19 April 1974 di Stadion Utama Gelora Senayan. Waktu itu juara Piala Dunia 1934 dan 1954 tersebut diundang PSSI dalam rangka ulang tahun organisasi sepak bola kita. Beberapa pemain andalan timnas saat tersebut adalah Rony Paslah, Abdul Kadir, Sutan Harharah, dan Risdianto. Merasa penasaran karena kalah, pihak Uruguay meminta pertandingan ulang pada 21 April 2010 dan hasilnya timnas kalah 2-3. Apakah mungkin Tim Merah Putih kembali menaklukkan Tim Biru Langit? Jawabannya mungkin, tapi tampaknya kecil saja persentasenya.
Pertandingan melawan Uruguay merupakan debut pelatih Alfred Riedl menangani Indonesia dalam laga internasional. Pelatih asal Austria tersebut masih dalam proses adaptasi awal dengan anak-anak asuhnya, jadi kita tak bisa banyak berharap pada penampilan impresif pemain kita. Apalagi di antara anggota skuad timnas cukup banyak wajah baru, seperti : Benny Wahyudi, Ahmad Bustomi, dan Yongki Ariwibowo. Sejumlah pemain andalan pun dalam kondisi cedera dan diragukan bisa tampil. Bagaimana dengan kehadiran pemain-pemain Belanda yang diproyeksikan menjadi WNI melalui proses naturalisasi? Penonton Indonesia belum ada yang tahu kualitas mereka seseungguhnya. Seandainya mereka memiliki skill individu yang lebih apik ketimbang Boaz Solossa, tetap saja mesti ada kerja sama yang padu dengan rekan-rekan barunya, yang tidak mungkin tercapai dalam waktu singkat. Menurut berita terakhir, mereka bahkan dilarang oleh FIFA untuk turun bermain karena belum memiliki paspor Indonesia.
Kita berharap saja Luis Suarez dkk cukup menampilkan 50-60% kekuatan sejatinya, sementara Tim Garuda dengan dukungan ribuan penonton jadi mampu mengimbangi permainan tim tamu. Lebih bagus lagi jika Bambang atau Boaz mampu menjebol gawang Fernando Muslera, meski gawang Markus Haris sendiri barangkali kebobolan lebih banyak. Yang lebih penting lagi, timnas mesti dapat memetik banyak pelajaran berharga dari tim asuhan Oscar Tabarez, supaya mampu berprestasi tinggi di ajang Piala AFF akhir tahun 2010 nanti. Nonton ya!!